Selama ini mengonsumsi minuman berkafein tinggi seperti
kopi
dianggap sebagai kebiasaan buruk. Dibalik reputasi buruk yang kini
terlanjur melekat pada kopi, ternyata kopi memiliki segudang manfaat
bagi kesehatan. Salah satunya sebagai antioksidan eksogen.
Kemampuan antioksidan dari kopi tergolong hebat, bahkan melebihi
kemampuan antioksidan alami glutathione yang dimiliki rata-rata orang
sehat. Kapasitas antioksidan dari biji buah tropis yang sarat dengan zat
aktif kafein ini juga mengungguli kapasitas antioksidan buah-buahan,
sayuran, dan sayuran yang secara umum tersohor sebagai sumber
antioksidan. Hal ini terbukti dengan tingginya kadar antioksidan yang
terkandung di dalam plasma darah pada penggemar kopi. Jika kadar
antioksidan dalam plasma yang disebabkan oleh konsumsi buah-buahan dan
sayuran berkisar 0,4-0,8 mmol/dl plasma, maka senyawa antioksidan dari
kopi mampu menyumbang antioksidan ke dalam plasma sebesar 11,1 ml/dl
plasma.
Sedemikian hebat kapasitas antioksidan yang dimiliki oleh kopi.
Sebenarnya apa yang membuat kopi menjadi sumber antioksidan yang hebat?
Tentu saja, karena kopi mengandung bioaktif yang memiliki efektivitas
sebagai antioksidan.
Zat yang excellent sebagai antioksidan tersebut adalah asam
klorogenat (ester dari asam kuinat dan asam kafeat). Para ahli menduga,
selain asam klorogenat, kopi juga memiliki zat aktif lain yang
berkhasiat sebagai antioksidan. Perlu Anda ketahui, kopi mengandung
sekitar 1.000 macam senyawa kimiawi di mana 300 macam di antaranya
merupakan fitokimia. Belum ada penelitian sahih yang mengulas tentang
efek dari masing-masing fitokimia yang terdapat pada kopi, namun secara
meyakinkan para ahli sepakat bahwa semua fitokimia yang dikandungnya
bermanfaat bagi kesehatan kita.
Radikal bebas kopi justru meningkatkan kapasitas antioksidan yang dimilikinya
Pada dasarnya kopi merupakan produk pangan yang sarat dengan radikal
bebas. Biji kopi yang dipanggang menghasilkan sejumlah molekul yang
berpotensi sebagai radikal bebas, namun dengan didukung adanya zat yang
berperan sebagai antioksidan, maka dampak buruk dari zat berbahaya
tersebut dapat diabaikan. Bahkan, biji kopi yang telah dipanggang hingga
menjadi biji kopi yang gosong justru lebih berkhasiat sebagai
antioksidan dibanding biji kopi yang masih segar. Pemanggangan akan
menghasilkan metal piridium yang berasal dari trigonellin yang terdapat
pada biji kopi segar.
Kopi bisa mencegah kanker
Piridium merupakan zat antikanker yang memiliki efektivitas
fisiologis yang sangat baik dalam meningkatkan aktivitas enzim fase ke-2
untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Kemampuan biji kopi sebagai
antikanker sangat tinggi karena kopi memiliki senyawa antikanker lain
bernama 5-O-caffeoyl-quinic acid yang merupakan penetral radikal bebas
yang berpotensi memicu kanker (karsiogenik). Mekanisme penetralan
tersebut dilakukan dengan cara menghambat proses karsinogenesis.
Efek antioksidan sekaligus antikanker yang ditimbulkan oleh kopi
tampak dengan penurunan stres oksidatif yang dialami oleh penderita
kanker. Mekanisme menghambat kanker dari kopi juga terkait dengan
kemampuannya untuk menekan enzim CYP1A2 dalam plasma yang sangat berarti
untuk mencegah perkembangan sel kanker.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Tavani dan La Veccia (2000)
menyebutkan bahwa antioksidan kopi mampu menghambat karsinogenesis yang
menyebabkan kanker usus besar dan kanker kandung kemih. Sedangkan Edward
Giovannucci dari departemen epidemiologi Univeritas Harvard
menyebutkan, kafein merupakan antimutagenik yang hebat dalam mengatasi
kanker usus besar. Peneliti lain Richard H. Adamson menyebutkan bahwa
konsumsi kafein secara rutin sebanyak 3-4 cangkir per hari berkorelasi
positif dengan penurunan risiko terhadap kanker payudara.
Minum kopi untuk mencegah stroke
Bagi Anda yang takut terserang stroke, kopi merupakan minuman
berkhasiat yang dapat menurunkan risiko stroke yang menjadi kekhawatiran
Anda. Dalam sebuah jurnal neurologi terbitan Amerika disebutkan, kafein
memberi perlindungan yang baik kepada sel-sel otak dari kerusakan
akibat pengaruh radikal bebas yang memaparnya.
Kinerja senyawa aktif yang berkhasiat sebagai antioksidan dari kopi
terbilang efektif. Efektivitas tersebut terbentuk karena kafein
merupakan pelindung otak yang baik dari kekurangan oksigen yang
menimbulkan kerusakan iskemik pada otak saat radikal bebas menyerangnya.
Pendapat tersebut dikuatkan oleh pernyataan Prof. James Grotta dari
bagian neurorologi Universitas Texas Medical School yang menyatakan
bahwa kafein merupakan zat pelindung sistem saraf yang dapat membantu
mencegah kerusakan otak yang menyebabkan terjadinya stroke.
Nyeri karena migrain hilang berkat kopi
Kebiasaan mengonsumsi kopi juga memberi efek positif dalam meredakan
nyeri. Kemampuan tersebut terjalin melalui beberapa mekanisme yang mampu
dilakukan oleh kafein, yakni menghambat pusat nyeri
(neurotransmitter-P) dengan cara menghambat kerja adenosine, menekan
nyeri dengan mengaktifkan jalur noradrenergik pusat, dan menstimulasi
saraf pusat yang mengatur timbulnya rasa nyeri. Dengan efektivitas ini,
kopi dapat digunakan sebagai pereda nyeri yang dialami oleh penderita
migrain.
Banyak faktor yang memicu terjadinya migrain, salah satunya akibat
paparan radikal bebas yang merusak sistem saraf pusat. Radikal bebas
yang dapat menembus otak adalah radikal bebas yang kuat karena otak
memiliki sistem perlindungan yang tangguh dalam menghadang penyusupan
toksin ke dalam jaringan yang sebagian besar berupa lemak tersebut.
Salah satu sumber antioksidan berkemampuan andal adalah kopi.
Secangkir kopi pahit dapat meningkatkan euphoria karena meningkatnya
produksi serotonin di otak kita. Peningkatan kadar serotonin merupakan
kabar baik bagi penderita migrain. Suasana kegembiraan akan menurunkan
ketegangan saraf yang pada gilirannya mengurangi rasa nyeri yang semula
muncul.
Kopi bagus untuk penderita diabetes
Sebuah studi menyatakan bahwa asam klorogenat juga mampu mengaktifkan
kerja insulin sehingga sangat bermakna untuk membantu mengatasi problem
gula darah tinggi pada penderita DM tipe 1. Minum kopi dapat
meningkatkan kepekaan terhadap hipoglisemia sehingga dapat mengontrol
bilamana kadar darah mereka menurun saat terjadi lonjakan insulin.
Konsumsi kopi dapat menentramkan otak sehingga mengurangi tradisi
mengidam makanan manis yang biasa dialami para penderita DM. Efeknya
akan terasa jika kopi dikonsumsi tanpa gula. Gula bukan saja mengikat
bioaktif kopi, namun juga menjadi biang kerok kenaikan kadar gula bagi
penderita DM.
Legakan pernapasan dengan secangkir kopi sehari
Bagi Anda yang sering mengalami alergi dan gangguan pernapasan
seperti misalnya asma, cobalah Anda untuk mengonsumsi kopi secara rutin.
Kafein memiliki efek bronkiodilator yang dapat merelaksasi otot
pernapasan Anda sehingga napas Anda menjadi lega. Efek kafein sebagai
pelega saluran napas (bronkiodilator) setara dengan teofilin yang biasa
diresepkan oleh para dokter untuk penderita asma.
Dengan efek antioksidan yang dimilikinya, konsumsi kopi akan memberi
perlindungan pada saluran napas Anda dari ancaman radikal bebas yang
menyebabkan kekambuhan pada penyakit yang Anda derita. Khusus bagi para
perokok, kafein juga memberi perlindungan terhadap diri Anda agar
terhindar dari bronkhitis kronis dan edema paru-paru.
Kopi bukan biang kerok terjadinya kenaikan tekanan darah
Selama ini kopi mendapat predikat buruk sebagai biang kerok kenaikan
tensi darah. Hal tersebut sama sekali tidak berdasar. Beberapa studi
yang dilaporkan di New England Journal of Medicine dan The American
Journal of Epidemiology menyebutkan tidak ditemukan adanya korelasi
positif antara kenaikan tekanan darah akibat konsumsi minuman berkafein
termasuk kopi. Tentu saja asal dikonsumsi dalam batas wajar.
Meskipun aman, namun bagi penderita tekanan darah tinggi yang tidak
terbiasa mengonsumsi kopi, Anda harus waspada jika ingin mengonsumsi
kopi. Di saat baru belajar mencoba minum kopi, beberapa hari tekanan
darah Anda akan naik, tetapi sesudahnya tekanan darah akan cenderung
menurun.
Seseorang yang memiliki tekanan darah normal cenderung dapat menjaga
kestabilan tekanan darahnya jika rutin mengonsumsi kopi. Penelitian yang
dilakukan di Jepang justru menye¬butkan bahwa kebiasaan mengonsumsi
kopi akan membuat tekanan darah seseorang cenderung normal.
Serangan jantung bukan disebabkan konsumsi kopi
Bagi penderita jantung koroner, Anda tidak perlu paranoid untuk
menikmati secangkir kopi hangat yang menjadi kegemaran Anda. Berbagai
studi menjelaskan, tidak ditemukan adanya efek buruk dari kafein
terhadap penderita PJK. Konsumsi kopi tidak akan membuat detak jantung
berpacu semakin keras seperti yang selama ini dikhawatirkan oleh para
awam. Lebih jauh para ahli menyatakan, serangan jantung tidak ada
kaitannya dengan minum kopi.
Berbagai studi epidemiologi yang dilakukan di berbagai negara di
Eropa menyebutkan, penderita PJK aman-aman saja jika ingin minum kopi
asal jumlah yang mereka konsumsi masih dalam batas kewajaran. Dalam
sebuah jurnal yang dimuat dalam American Medical Association disebutkan
bahwa gejala yang mengarah pada PJK termasuk serangan jantung tidak ada
korelasi langsung dengan konsumsi kafein termasuk kopi.
Memilih kopi berkualitas
Kopi apa yang baik untuk kita konsumsi? Sesungguhnya perbedaan antara
kopi yang satu dengan kopi yang lain terletak pada banyak hal yang
menyangkut cita rasa dan aroma. Ini pandangan awam yang gemar menikmati
kopi. Beda lagi bagi kita yang ingin mendapatkan manfaat zat aktif yang
dikandungnya. Kita tentu harus mendapatkan kopi dengan kualitas zat
aktif yang terbaik.
Anda tidak usah bingung untuk memilih kopi mana yang baik untuk Anda
konsumsi. Berikut petunjuk yang dapat membantu Anda dalam memilih kopi:
- Kopi murni memiliki kadar antioksidan lebih unggul dibanding kopi yang telah mengalami pengurangan kafein (decaffein).
- Kopi robusta memiliki kandungan antioksidan lebih banyak dibanding kopi arabika.
- Kopi yang telah difermentasi memiliki kapasitas antioksidan yang lebih baik dibanding kopi segar yang langsung dipanggang.
- Semakin tinggi kelarutan bubuk kopi, semakin tinggi kadar antioksidan yang dimilikinya.
Konsumsi kopi yang aman
Banyak orang bingung untuk menentukan asupan kopi yang aman dan
bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini bisa dimengerti karena selain
memiliki berbagai manfaat kopi juga memiliki beberapa keburukan yang
tidak dapat kita abaikan. Di balik khasiatnya yang hebat, kopi juga
memiliki sisi buruk yang perlu kita waspadai.
Sebenarnya toleransi seseorang terhadap kopi yang mereka konsumsi
berbeda-beda, bergantung sensitivitas mereka terhadap kafein. Secara
umum, kopi sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 2 cangkir kopi pekat
per hari. Konsumsi kopi secara berlebihan tidak dianjurkan, meskipun
Anda memiliki toleransi yang tinggi terhadap kafein dan Anda memang
gemar terhadap minuman yang memberi efek kenikmatan ini.
Jika Anda mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak hingga memasok 5 mg
kafein/kg berat badan Anda, maka dampak buruk yang dimiliki kafein akan
Anda rasakan. Dampak buruk tersebut beragam, yakni:
- Mengganggu keseimbangan hormonal. Kafein memacu peningkatan kadar
hormon adrenalin yang pada gilirannya membuat kinerja hormon lain
terganggu, karena kita merasa kelelahan akibat peningkatan hormon
adrenalin.
- Memiliki efek diuretik sehingga meningkatkan risiko dehidrasi dan sembelit.
- Mengganggu keseimbangan bakteri baik yang hidup di usus karena
kafein membuat suasana usus menjadi asam sehingga menimbulkan tukak
lambung, kolitis, dan sebagainya.
- Menurunkan ketersediaan vitamin B dalam tubuh.
- Mengganggu keseimbangan gula darah karena kafein memiliki efek hipoglikemik.
- Menyebabkan sindrom iritasi usus.
- Menjadi biang keladi sindrom pra menstruasi (PMS: Pre Menstrual Syndrome)